-hidup miskin dengan
ide briliant-
dalam burung besi
milik plat merah warna hijau, Rabu 17 May 2017, Palembang menuju Batam
pagiiiiii pembaca,
kenapa pagiii ane menyapa, karena ketika ini ditulis masi pagi jam 09.01, pagi
pagi sudah mencari rejeki, ya meeting koordinasi yang kali ini tempatnya di
Batam. Dengan kondisi sinus sebelah kanan tergugah hati dan
tangan ini untuk menulis lagi.
Kalo judul yang ane
ambil "hidup miskin dengan ide brilliant" memang kesannya paradoks.
Ane lagi suka angkat tulisan yg spt ini, membuat orang selalu bertanya ada dua
hal beda yang dijadikan satu judul untuk ane bercerita.
Hidup miskin, jelas
kalo melihat maksudnya miskin apa adanya, tak memiliki sesuatu, tak memiliki
ini baik harta, tahta dan mental. Hm menarik ini, lah apa hubungannya dengan
ide brilliant. Tentu berbanding terbalik atau bisa ane
katakan paradoks.
Ide brilliant
harusnya memiliki pemikiran luar biasa dibandingkan dengan ide yang biasa, bisa
juga Ane katakan dalam bahasa britania "out of the box". Nah loh, kok
bisa punya ide dasyat tapi hidup miskin.
Semoga sudah timbul
pertanyaan ke ane, "ada ada aja lu mah ATP"
Setiap org pasti
memiliki ide brilliant yg mereka cetuskan, hanya ide tersebut tidak pernah
disuarakan, dipraktekan, diimplementasikan, dan diceritakan dengan khalayak
ramai. Ide-idenya Ibarat sedang dimasak, dimana sedang
panas-panasnya tetiba menjadi beku seperti di kutub utara atau selatan.
Beku dan dingin,
karena hal inilah ide yg dasyat tadi membuat seseorang menjadi miskin, miskin
disini yg ane maksud mental, bukan dalam tataran material. Tidak ada ide yang
sempurna, apabila tidak tercetuskan, terceritakan, terimplementasikan. Karena
hasil akhir sebuah ide diketahui dan terlihat oleh orang lain.
Mulai sekarang
beranikan ide anda untuk diceritkan dengan orang lain.
Rgd
ATP