Senin, 26 maret 2018
Didalam burung besi plat merah
Hai pembaca,
Yah seperti biasa ane dalam burung besi dari medan menuju palembang (istriku drg karin masih menyelesaikan tesis di FK USU, jadinya ane bolak-balik liat karin, atha dan hana di medan).
Kali ini ane pengen bahas second curve digital bussines, agak berat judulnya dan ane keknya gak berat-berat kali dalam membahasnya, hanya membahas dengan bisnis yang ane tekunin selama ini. Bisnis apparel lari dengan kekuatan social media. Social media yang digunakan adalah instagram. Dengan akun @memepelari yang kini sudah memiliki 3.1K followers. Followers terus bertambah sejak 2 mei 2017 akun ini rilis. Memang diawal belun terpikirkan akan menjadi bisnis apparel lari, hanya berupa meme lucu-lucu didunia lari. Ketika berjalan 6 bulan dimulailah uji coba membuat apparel lari. Apparel yang dipilih untuk dibuat adalah jersey. Sambutan jersey oleh netizen memepelari cukup dasyat 2 kali open PO dan 2 kali menerima orderan dari korporasi dan klub lari. Alhamdullilah modal sudah balik dan meraup untung. But ketika apparel kedua di pilih yakni runningcap keknya tidak sesukses jersey. Bisa jadi modelnya jelek, harga mahal, atau mmg topi kurang dimintai runners secara umum, kegagalan di runningcap ini belum ane temukan apa sih kendalanya.
Nah balik ke judul, second curve digital bussinesnya memepelari. Kendala2 mulai muncul, yakni sisi kreatif. Dimana tim kreatif memepelari sedang undermood, ya gitu hilang mood untuk mendesain. Sehingga keliatan dari netizen memepelari hilang sisi kreatifnya. But, yes but istri ane drg karin ternyata memenag sangat cerdas, dokter gigi ini memang bisa mendesain, bermodalkan photoshop, doi sering diminta untuk membuat warta (tabloid) bulanan PDGI jambi dan periskasel Sumatera, desainnya menurutku bisa diandalkan karena selalu diminta setiap bulannya. Dengan dreamer kek ane, ketemulah realis yang sangat dekat sama ane, ya itu istri sendiri, dan tara jadilah satu desain baru dan Alhamdullilah ketika dibuat coming soon di IG memepelari sambutan hangat akan kreatifitas memepelari bertuai orderan. Bismillah semoga tuaian pujian dan orderan berakhir transferan ke rekening memepelari.
So kalo boleh ambil kesimpulan, di walt disney ada 3 departemen kreatifnya dreamer, realis dan critic. Baru ane dalamin ketika di industri kreatif ini, dreamer jangan pernah mati, kehilangan mood dan sisi kreatifnya. Dreamerlah motor dari segala kayuhan setiap bisnis (tidak hanya bisnis kreatif atau digital, the whole bisnis), kalo sudah habis mimpinya tiadalah guna realis dan critic. Dan ane belief perusahaan yang bisa bangkita atau maju terus, mimpinya sangat kuat. Dan tak heran walt disney bisa bertahan ratusan tahun.
Regards ATP
Owner @memepelari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar