Jumat, 02 Juni 2017

hidup miskin dengan ide briliant

-hidup miskin dengan ide briliant-

dalam burung besi milik plat merah warna hijau, Rabu 17 May 2017, Palembang menuju Batam

pagiiiiii pembaca, kenapa pagiii ane menyapa, karena ketika ini ditulis masi pagi jam 09.01, pagi pagi sudah mencari rejeki, ya meeting koordinasi yang kali ini tempatnya di Batam.  Dengan kondisi sinus sebelah kanan tergugah hati dan tangan ini untuk menulis lagi.

Kalo judul yang ane ambil "hidup miskin dengan ide brilliant" memang kesannya paradoks. Ane lagi suka angkat tulisan yg spt ini, membuat orang selalu bertanya ada dua hal beda yang dijadikan satu judul untuk ane bercerita.

Hidup miskin, jelas kalo melihat maksudnya miskin apa adanya, tak memiliki sesuatu, tak memiliki ini baik harta, tahta dan mental. Hm menarik ini, lah apa hubungannya dengan ide brilliant.  Tentu berbanding terbalik atau bisa ane katakan paradoks.

Ide brilliant harusnya memiliki pemikiran luar biasa dibandingkan dengan ide yang biasa, bisa juga Ane katakan dalam bahasa britania "out of the box". Nah loh, kok bisa punya ide dasyat tapi hidup miskin.  Semoga sudah timbul pertanyaan ke ane, "ada ada aja lu mah ATP"

Setiap org pasti memiliki ide brilliant yg mereka cetuskan, hanya ide tersebut tidak pernah disuarakan, dipraktekan, diimplementasikan, dan diceritakan dengan khalayak ramai.  Ide-idenya Ibarat sedang dimasak, dimana sedang panas-panasnya tetiba menjadi beku seperti di kutub utara atau selatan.

Beku dan dingin, karena hal inilah ide yg dasyat tadi membuat seseorang menjadi miskin, miskin disini yg ane maksud mental, bukan dalam tataran material. Tidak ada ide yang sempurna, apabila tidak tercetuskan, terceritakan, terimplementasikan. Karena hasil akhir sebuah ide diketahui dan terlihat oleh orang lain.  Mulai sekarang beranikan ide anda untuk diceritkan dengan orang lain.

Rgd

ATP