Senin, 07 Oktober 2019

kerja 8 jam atau lebih di 2019

Hi Pembaca,

Dah lama sejak 2018 tulisan ane ditahun lalu dan baru sekarang ane menulis kembali karena memang ada hal-hal menarik keknya perlu ane tulis. Tulisan ini mungkin sudah ada yg menuangkan bahkan membuatnya di penelitian. Tapi ane belum ketemu tulisan ini atau uji variabel terhadap tulisan ane ini. Ini lebih ke suara hati ane melihat orang-orang yang bekerja di tahun 2019. Dengan Judul kerja 8 jam atau lebih di 2019 ini ane melihat perubahan jaman dari ane yang bekerja pertama kali di perusahaan retail besar pada tahun 2004 dibandingkan dengan sekarang di tahun 2019. 

Perlu diketahui jam kerja normal yang dimiliki pekerja dalam sehari adalah 8 jam, dengan peraturan dari Depnaker (ini cmiiw yakk) apabila lebih dari 8 jam sehari atau 40 jam seminggu maka aturannya pekerja dibayarkan lemburnya. Dulu ketika ane bekerja pertama di tahun 2004, ane mengenal bekerja 8 jam sehari dan pulang dengan tepat waktu. Dulu komputer yang dipakai adalah PC dengan layar tabung gede. Apabila sudah ke rumah sudah tidak ada lagi yang dikerjai setelah sepulang kerja. Karena kalo bos telepon minta data atau mengerjakan sesuatu, simple aja jawabnya Pak besok ya, saya sudah dirumah (karena kan gak spt 2019, dah pakai laptop kantor, moso 2004 pc dengan monitor gede dibawa ke rumah, yang ada dibilang maling aset perusahaan). 

Nah sekarang, dengan aplikasi multichat, kita bisa kirim data-data ke rekan kerja, bos dan lain-lain. Dan ini 24 jam, 7 hari, 12 bulan 365 hari dan seterusnya. Kalo melihat keadaan sekarang, dengan segala kemudahan fasilitas kerja, sepertinya sekarang kerja lebih dari 8 jam. Dengan membuka laptop, aplikasi multichat kita bisa kerja, gak hanya dikantor tetapi bisa dimana saja asal ada koneksi internet di tempat tersebut. Banyak positifnya, karena data dan informasi didapat dengan cepat. Dan pola meeting pun tidak harus jumpa fisik, bisa juga dengan mekanisme video confrence.

Nah, dengan berkembangnya kemajuan teknologi, menjadi tantangan bagi pemberi gaji atau elmu SDM. Kenapa? karena bagaimana menghitung seorang diinvidu ketika, ybs diberikan tugas lewat dari Jam kerja atau belum masuk jam kerja. Kalo ane melihat perlu adanya hal-hal yang menarik, agar individu ini termotivasi kerja dengan kemajuan sekarang. Apakah dengan penilaian SKI terbaik, Bonus KPI dan promosi ke ybs cukup mejawab keaadaan sekarang? Semoga, dan ini sangat menarik untuk dibahas.